
Berita dari TV pagi ini, diwarnai dengan laporan bahwa Jawa Barat menduduki peringkat utama dalam kemaksiatan, ini ditandai dengan bahwa penderita HIV/AIDS di Jawa Barat adalah tertinggi di Republik ini. Untuk dinyatakan sebagai penderita HIV/AIDS haruslah melalui beberapa langkah telah mengalami penyimpangan/penyalahgunaan, antara lain: Kemungkinan penyalah gunaaan narkoba terutama yang menggunakan jarum suntik, ataupun telah melakukan hubungan seksual secara bergantian (bukan pasangan tetap) artinya angka pesangan tidak setiapun banyaaak terjadi di tanah Parahyangan ini.

Adapula yang menjadi korban dari orang-orang yang berprilaku menyimpang, ini adalah suatu tragedi kembali. Mereka harus menderita HIV/AIDS dari orang yang terdekat mereka sendiri yang mempunyai kecenderungan untuk berprilaku menyimpang tersebut. Mereka tak tahu apa-apa tapi ditularkan oleh pasangannya sendiri.
Kabupaten Cianjur yang terkenal dengan Gerbang Marhamah, rasa-rasanya kalau masyarakat menggunakan Gerbang Marhamah sebagai pondasi dalam berprilaku, Insya Allah bencana tersebut tidak akan ada. Tetapi kalau kita sempat jalan-jalan ke arah Puncak/Cipanas, Bulu kuduk rasanya berdiri, betapa jauhnya antara harapan dan kenyataan dari Gerbang Marhamah tersebut.
Aku sebagai salah seorang tenaga kependidikan di tanah ini, merasakan betapa sangat memilukan dengan berita ini, adakah yang salah? Berapa persenkan bencana ini disebabkan oleh proses pendidikan yang salah? Mungkin dalam proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang menjadi sumbangan terbesar dari kejadian ini? Berapa persenkah tanggung jawab ini harus aku pikul.
Aku memiliki anak-anak, yang yang menjadi tanggung jawabku, untuk dapat mengantarkan mereka jauh dari bencana ini. Aku betul-betul
harus mengantarkan mereka untuk dapat memilih kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik untuk dunianya dan baik pula untuk akhiratnya kelak.
Ya Allah, berikan aku kekuatan untuk dapat mengantarkan anak-anakku yang merupakan titipan-Mu untuk dapat meraih kehidupan yang baik dan dalam ridho-Mu. Amin.

Aku memiliki anak-anak, yang yang menjadi tanggung jawabku, untuk dapat mengantarkan mereka jauh dari bencana ini. Aku betul-betul

Ya Allah, berikan aku kekuatan untuk dapat mengantarkan anak-anakku yang merupakan titipan-Mu untuk dapat meraih kehidupan yang baik dan dalam ridho-Mu. Amin.