Pepatah yang mengatakan lebih baik terlambat dari pada tidak mungkin sekali ini ada benarnya. Bagaimana tidak? Selama ini tanpa disadari, aku telah menunjukkan ketidakkonsistenan dalam mengeja huruf-huruf yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan nantinya aku tidak perlu merasa heran bila suatu saat nanti mendengar ejaan yang aneh dan terasa asing di telinga.Sebagai contoh, untuk ejaan VCD selama ini aku selalu mengucapkannya dengan lafaz vi-ci-di dan di-vi-di untuk ejaan DVD. Mungkin aku tidak sendirian dalam hal ini, rasa-rasanya hampir semua orang menggunakan ucapan yang sama untuk dua kata tersebut. Betul nggak ya? La iya lah. Mau dibawa ke pengadilan negeri pun aku berani bertaruh, pasti bapak atau ibu hakim bilang vi-ci-di untuk ejaan VCD dan di-vi-di untuk DVD.
Lha, kalau begitu apanya yang salah? Eit………., nanti dulu bung, sepertinya aku belum pernah dengar orang mengucapkan eitch-pi untuk ejaan HP. Padahal kalau aku mau konsisten, ejaan HP seharusnya dibaca dengan eitch-pi bukan ha-pe. Kenyataannya, semua orang dari anak-anak sampai kakek nenek selalu mengucapkan ha-pe untuk ejaan HP.Mohon maaf, aku tidak bermaksud mempersoalkan sesuatu yang terkesan sepele. Peduli amatlah, biar bagaimanapun sampai saat ini aku belum punya keberanian mengucapkan ve-ce-de atau de-ve-de. Mending kalau sekedar bikin orang ketawa, paling tidak karena sudah membuat orang senang, tentunya dapat pahala biar sedikit. Kalau sampai bikin orang bingung dan dibilang “bocor halus” wah, bisa panjang urusannya.Dalam hal ini aku hanya mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya kita, eh maaf maksudnya aku sendiri, cenderung tidak bisa konsisten dalam bersikap dan senantiasa menerapkan standar ganda dalam kehidupan, tergantung mana yang lebih banyak memberi keuntungan. Mungkin akan terkesan terlalu mudah menarik suatu kesimpulan kalau hanya mengacu cara mengeja huruf, namun aku berkeyakinan ada benang hijau antara ketidakkonsistenan dalam penerapan suatu aturan dengan cara mengeja huruf yang tidak konsisten.Hohoho…………….. pantas saja dalam keseharian aku seringkali menemui hal-hal yang terkesan “abu-abu”, sesuatu yang biasanya dianggap salah eh malah dibenarkan, sesuatu yang biasanya tidak diperbolehkan tiba-tiba malah diizinkan. Singkat cerita, tergantung situasi dan kondisi. Kalau boleh pinjam kalimat trade merk nya almarhum Pak Adam Malik “semua bisa diatur”.
.
Menurut aku, kalau mau konsisten, sesuatu yang mestinya A harus tetap A yang B harus tetap menjadi B. Tapi dalam kenyataan sehari-hari, A bisa jadi B dan B bisa jadi A. Jadi tolong dimaklumi kalau aku menarik kesimpulan bahwa ketidakkonsistenan mengeja huruf adalah cermin ketidakkonsistenan dalam bersikap.Semula aku termasuk orang yang cenderung tidak mau mengerti dengan hal yang bersifat abu-abu, kalau sesuatu yang menurut aturan seharusnya tidak boleh maka sampai kapanpun harus tetap dipertahankan tetap tidak boleh, begitu pula sebaliknya sesuatu yang menurut aturan seharusnya boleh maka sampai kapanpun tidak ada alasan untuk tidak dibolehkan. Sekarang aku baru menyadari kalau selama ini aku termasuk golongan telat mikir, dan mungkin ke depan aku harus siap-siap berenang mengikuti arus biar tidak kelelahan sendiri atau bila tidak mau menjadi orang aneh.Terlepas dari itu semua, aku bersyukur bahwa seonggok hati adalah buatan Tuhan. Hanya berdasarkan kesopanan, loyalitas, persahabatan dan lain-lain sebagainya aku masih dapat “menerima” ketidakkonsistenan sikap. Kalau saja hati ini buatan manusia seperti halnya program sebuah komputer, ckckck….. tidak dapat aku bayangkan bagaimana jadinya. Harap maklum, jangankan untuk ber abu-abu ria, sebiji karakter yang salah entri, pasti monitor komputernya langsung geleng-geleng kepala sebagai tanda tidak mau.Tapi apa iya hanya karena sama-sama tidak konsisten dalam mengeja VCD dan HP aku harus memaklumi hal-hal yang tidak konsisten dalam kehidupan sehari-hari? Capek ah, mending aku istirahat dulu sambil mutar vicidi dengar lagu SMS yang dinyanyikan Ria Camelia.
……………………………………….
Bang tolong jawab tanyaku Abang
Bang nanti hape ini ku buang
Bang ayo dong jujur saja abang
Bang, kalau masih sayang……………………………
ser....ser.....ser, asyiiiik............goyang mang !!
(catatan orang pulau: saat bibir tak mampu berkata)
Jumat, 28 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
seperti halnya ti-vi untuk TV, bi-bi-ci untuk BBC, pi-ar untuk PR (Public Relation) bukan Pekerjaan Rumah atau Pikiraneun Rakyat,...
ehm......ehm....
pak yakin belum pernah mengucapkan ve-ce-de and de-ve-de.bener nih!!!
emang menurut bapa lucunya kata-kata tu???
eh ya pak apa sih maksud dari "eitch-pi"?????
no absen:38 10.4
Ser....ser akh, Kang terus tancap sampai subuh. Tapi jangan sampai lupa tuuuh ngajarnya. A2.44
Posting Komentar