JIKA KAMU BERBUAT BAIK (BERARTI) KAMU BERBUAT BAIK BAGI DIRIMU SENDIRI, DAN JIKA KAMU BERBUAT JAHAT MAKA (KEJAHATAN) ITU BAGI DIRIMU SENDIRI (QS. AL ISRA' AYAT 7)

Rabu, 03 Desember 2008

PREMIUM TURUN TAPI LANGKA

Terhitung pagi Senin, 1 Desember 2008, Pemerintah telah mengadakan penyesuaian harga BBM, khususnya premium menjadi Rp. 5.500,00 dari sebelumnya yang Rp. 6.000,00 tentunya sebagian masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan sebagian lagi tentunya marah dengan kebijakan ini.
Ada yang mengatakan penurunan ini tidak signifikan dengan turunnya harga BBM dunia, sementara banyak kalangan di DPR yang berkomentar cukup nyaring Sebagai contoh; Anggota DPR RI atas nama Drajad Wibowo menilai penurunan harga premium sebesar Rp 500 per liter dianggapnya terlalu kecil dan lebih mirip hanya sebagai basa-basi politik; Ganjar Pranowo, sekretaris fraksi PDIP menuduh revisi harga jual minyak menjadi alat kampanye politik dengan tujuan untuk mendongkrak citra pemerintahan SBY; dan masih banyak lagi komentar miring anggota dewan lainnya.

Belum lagi ketika pengumuman penurunan harga BBM pemerintah memerlukan waktu yang panjang dengan tanggal penetapan penurunan harganya, hal ini berbeda dengan waktu pengumuman kenaikan dengan waktu penetapan kenaikannya.

Terlepas dari mereka yang pro dan kontra terhadap kebijakan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apa yang terjadi setelah 3 hari diberlakukan harga premium baru, diberbagai daerah terdengar dan terlihat kekurangan pasokan BBM Premium (Kelangkaan BBM), entah ada apa? Konsekuensi seperti inikah kalau harga turun?
Sungguh-sungguh kegilaan yang nyata, apakah memang benar-benar ini karena kejadian yang tak terduga, atau karena untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari mereka yang mengelola SPBU. Kerut Kening Presiden SBY belumlah sempat hilang karena kasus Dampak Lumpur Lapindo, harus ditambah dengan kelangkaan BBM Premium yang menghilang dari SPBU akibat permainan orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari kebijakan Pemerintah ini.

Seperti inikah lagu kebanggaan negeri ini, menari-nari dalam penderitaan rakyat adalah kebahagiaan.

Dengan hari Raya idul Adha, bangsa ini pantas dan harus kembali dalam keikhlasan dalam berbuat yang terbaik untuk rakyat, sehingga Allah SWT pun akan memberikan hidayah dan karunia untuk pemimpin-pemimpin bangsa ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalau naik 1.500, tapi turun cuma 500 perak. Masih bisa turun, biasanya kalau sudah naik ogah turun lagi, malah maunaik lagi

Anonim mengatakan...

pak mengapa solar langka itu karena SPBU_nya membeli minyaknya sedikit karena takut rugi ! jadi solar tuh agak langka sekarang mah, coba aja kalau perintah menaikin lagi harga BBM, bukan solar yang langka tapi pembelinya yang langka karena mahal, terus pihak SPBUnya ingin untung besar !


nama : hamba allah
kelas : X-2