
Tak jarang banyak orangtua yang frustasi begitu mengetahui anak mereka mengidap epilepsi atau kita lazim menyebutnya ayan.
Bayangan kejang-kejang mendadak yang menakutkan dan masa depan suram langsung berkelebatan.
Meski tak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi, dengan bantuan pengobatan yang benar, sekitar 80% anak-anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal.
Biasanya serangan ini berlangsung amat cepat, dan Anda tak punya cukup banyak waktu untuk berbuat sesuatu. Peristiwa kejang-kejang, dengan mulut mengeluarkan busa, seringkali menjadi momen yang mencekam bahkan menakutkan.
Tapi sebagai orangtua, Anda harus sigap jika serangan itu sewaktu-waktu datang.
Definisi Epilepsi
Definisi dari epilepsi yang benar adalah lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
Penyebab Epilepsi
Faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen), kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera kepala, radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami operasi otak. Selain itu, setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah, keracunan, alergi dan cacat bawaan.
Jenis Epilepsi
Epilepsi tonik klonik (grandmal), epilepsi absans (petit mal), epilepsi parsial sederhana, epilepsi parsial komplek, epilepsi atonik, dan epilepsi mioklonik.
"Epilepsi Bisa Disembuhkan"
"Kita tak punya obat untuk menyembuhkan epilepsi, dan malangnya terapi serangan mendadak praktis tak ada. Cuma ada cara bagaimana mengelola serangan itu," kata William R. Turk, MD, Kepala Divisi Neurology di Nemours Children's' Clinic, Jacksonville, Florida. "Tapi pada anak, tetap ada peluang. Jika orangtua dapat memberikan pengobatan tepat, serangan mendadak mungkin bisa dienyahkan."
Berdasarkan bangkitannya, epilepsi dibagi menjadi 2: umum dan fokal. Keduanya dibagi lagi berdasarkan penyebabnya, yakni idiopatik dan simtomatik. Pada kejang umum seluruh anggota badan dan tubuh kejang kaku atau kelojotan disertai hilangnya kesadaran. Pada kejang fokal sederhana anak tidak mengalami hilang kesadaran hanya tangan yang mengalami kejang. Anak sadar dan dapat bercerita apa yang sedang terjadi. Sedangkan pada kejang fokal kompleks, anak mengalami kehilangan kesadaran.
Jelas bahwa epilepsi bukan penyakit kutukan, tidak menular, dan bisa disembuhkan. Jadi, saatnya menghapuskan stigma kepada penderita epilepsi.
Bagaimana pengobatannya?
Dengan penanganan yang tepat, 80% penderita epilepsi menunjukkan respon pengobatan yang bagus. Dengan catatan:
- Minum obat secara teratur.
- Hindari pencetus (makan tidak teratur, kelelahan, stres fisik dan psikis, kurang tidur).
- Jika anak sakit cepat berobat, karena demam tinggi, diare, atau muntah yang menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit dapat mencetuskan kejang.
- Pada epilepsi fotosensitif, hindari cahaya yang berkedip-kedip seperti dari komputer, TV, playstation, video, dan sebagainya.
Dari catatan di atas, jelas terlihat bahwa penderita epilepsi membutuhkan hidup teratur atau pola hidup sehat.
Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total.
Epilepsi Bukan Penyakit Menular
Secara umum masyarakat di Indonesia salah mengartikan penyakit epilepsi. Akibatnya, penderita epilepsi sering dikucilkan. Padahal, epilepsi bukan termasuk penyakit menular, bukan penyakit jiwa, bukan penyakit yang diakibatkan "ilmu klenik", dan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Cara Menanggulangi
Jika kebetulan menemukan penderita epilepsi yang tengah "kumat", jangan sekali-kali memasukkan/meletakkan sesuatu ke dalam mulut korban, Jangan memaksa membuka gigi, jangan menahan gerakan saat klonik (kejang). Biarkan penderita sadar sendiri, tapi terlebih dahulu lindungi kepalanya dengan bantal. Setelah sadar, miringkan tubuhnya dan bantu memulihkan pernafasan. Lalu jangan diberi minum lebih dahulu, karena amat berbahaya bisa tersedak. Untuk pengobatannya serahkan pada dokter spesialis. Lalu minum obat secara teratur (tidak boleh lupa), kemudian hindari kelelahan, kemalaman, kedinginan, kecemasan, dan kelaparan. "Jika semua itu dilakukan sesuai 'aturan main', dipastikan penderita epilepsi bisa sembuh, hidup dan berkembang seperti anak yang normal,"
Pertolongan Pertama bagi Epilepsi
Tidak perlu panik mendapati anak epilepsi, lakukan langkah berikut sebagai pertolongan pertama:
- Baringkan anak di tempat yang rata.
- Longgarkan pakaiannya, agar napasnya tidak sesak.
- Miringkan tubuhnya.
- Jangan memasukkan apapun ke dalam mulutnya.
Hal yang tak boleh dilakukan selama anak mendapat serangan:
¨ Meletakkan benda di mulutnya. Jika anak mungkin menggigit lidahnya selama serangan mendadak, menyisipkan benda di mulutnya kemungkinan tak banyak membantu. Anda malah mungkin tergigit, atau parahnya, tangan Anda malah mematahkan gigi si anak.
¨ Mencoba membaringkan anak. Orang, bahkan anak-anak, secara ajaib memiliki kekuatan otot yang luar biasa selama mendapat serangan mendadak. Mencoba membaringkan si anak ke lantai bukan hal mudah dan tidak baik juga.
¨ Berupaya menyadarkan si anak dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut selama dia mendapat serangan mendadak, kecuali serangan itu berakhir. Jika serangan berakhir, segera berikan alat bantu pernapasan dari mulut ke mulut jika si anak tak bernapas.
Orang-orang terkenal dengan epilepsi
Epilepsi tidak identik dengan orang yang mengalami keterbelakangan mental. Berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak orang ternama yang menderita epilepsi.
Penulis: Dante, Moliere, Sir Walter Scott, Edgar Allan Poe, Lord Byron, Percy Bysshe Shelley, Alfred Lord Tennyson, Charles Dickens, Lewis Carroll, Fyodor Dostoevsky, Gustave Flaubert, Leo Tolstoy, Agatha Christie, Truman Capote.
Pemimpin Dunia: Alexander Agung, raja Makedonia, Julius Caesar, Napoleon Bonaparte, Harriet Tubman.
Olahragawan: Marion Clignet, Buddy Bell, Bobby Jones.
Ilmuwan: Isaac Newton, Alfred Nobel.
Tokoh Religius: Santo Paulus, Jeanne d'Arc, Søren Kierkegaard.
Komponis: George Frederick Handel, Niccolo Paganini, Peter Tchaikovsky, Ludwig van Beethoven.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar